5 Khasiat Minum Jahe Sebelum Tidur

5 Khasiat Minum Jahe Sebelum Tidur

manfaat-wedang-jahe-doktersehat

Jahe sudah dikenal luas sebagai salah satu bahan herbal terbaik bagi kesehatan. Selain dijadikan bumbu masakan, jahe juga bisa dijadikan minuman hangat yang menyegarkan. Banyak orang yang mengonsumsinya di malam hari demi memberikan sensasi hangat dan nyaman bagi tubuh. Tak disangka, pakar kesehatan menyebut kebiasaan minum jahe hangat sebelum tidur ternyata bisa memberikan banyak sekali manfaat kesehatan.

Khasiat minum jahe hangat sebelum tidur

Jahe memiliki senyawa antioksidan dan anti inflamasi sehingga banyak sekali kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Rutin mengonsumsinya tentu akan membantu tubuh kamu jadi lebih sehat.

Berikut adalah berbagai manfaat kesehatan yang bisa didapatkan jika rutin mengonsumsinya.

  1. Membantu menurunkan berat badan

Manfaat pertama yang bisa kita dapatkan jika mengonsumsi air rebusan jahe di malam hari adalah membantu menurunkan berat badan. Kandungan di dalam jahe ternyata bisa membantu meningkatkan sistem metabolisme tubuh sehingga lemak dan kalori pun akan dibakar dengan lebih efektif. Hal ini tentu akan berimbas pada berat badan yang akan turun dengan efektif.

Hanya saja, kita juga tidak bisa hanya mengandalkan jahe hangat untuk menurunkan berat badan. Pastikan untuk mengubah gaya hidup lebih sehat seperti dengan menerapkan pola makan yang lebih baik, rajin berolahraga, dan mendapatkan waktu tidur yang cukup demi mendukung keberhasilan program diet.

  1. Menurunkan risiko terkena kanker

Jahe adalah salah satu bahan herbal yang cukup untuk menurunkan risiko kanker. Hal ini disebabkan oleh antioksidan dan senyawa aktif di dalam jahe yang cukup tinggi. Kandungan inilah yang bisa membantu menurunkan risiko terkena salah satu penyakit paling mematikan di dunia ini.

Jika kita mengonsumsi air rebusan jahe di malam hari, maka proses detoksifikasi alami tubuh akan terbantu dengan adanya kandungan antioksidan dan senyawa aktif dalam meluruhkan berbagai macam racun sekaligus membuang berbagai zat sisa yang berpotensi menyebabkan munculnya kanker.

  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Kandungan antioksidan yang tinggi di dalam jahe akan membuat sistem kekebalan tubuh semakin meningkat. Kandungan ini bisa melawan paparan buruk radikal bebas yang bisa kita dapatkan dari berbagai hal baik itu makanan, minuman, atau bahkan polusi udara. Paparan radikal bebas ini bisa memicu peradangan yang berujung pada datangnya penyakit. Hal ini berarti, rutin mengonsumsi air rebusan jahe juga bisa membantu tubuh tidak mudah terkena penyakit.

  1. Membantu mengendalikan kadar gula darah

Salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia adalah diabetes. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh gaya hidup yang buruk seperti konsumsi makanan dan minuman dengan kadar kalori yang berlebihan. Beruntung, dengan mengonsumsi air rebusan jahe secara rutin bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit ini dengan signifikan.

Kandungan antioksidan di dalam jahe ternyata bisa membuat kesehatan pankreas meningkat. Sebagai informasi, organ ini adalah yang bertanggung jawab pada produksi hormon insulin yang mengendalikan kadar gula darah. Dengan produksi insulin yang terjaga, maka kadar gula darah pun bisa dimetabolisme menjadi sumber energi sehingga risiko untuk terkena diabetes juga bisa ditekan.

  1. Bisa menyehatkan pencernaan

Mengonsumsi air rebusan jahe sebelum tidur ternyata juga bisa membantu menyehatkan pencernaan. Kandungan antioksidan di dalamnya mampu mencegah datangnya infeksi pada saluran pencernaan. Kandungan anti mikroba dan anti bakteri di dalam bahan rempah ini juga bisa mencegah datangnya gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare.

Nah setelah melihat fakta ini, kamu tak perlu ragu lagi untuk rutin mengonsumsi minuman jahe hangat setiap malam sebelum tidur. Hanya saja, sebaiknya kita jangan menambahkan gula yang terlalu pada minuman ini jika ingin mendapatkan manfaat sehatnya secara maksimal.

Punggung Bungkuk (kifosis): Penyebab, Gejala, dan Terapi

Punggung Bungkuk (kifosis): Penyebab, Gejala, dan Terapi

alat-penegak-punggung-yang-bungkuk-doktersehat

Hal yang wajar bila orang-orang lansia memiliki badan bungkuk. Tapi, gimana kalau orang yang masih muda sudah mengalami punggung bungkuk? Pastinya, ini akan menurunkan rasa percaya diri Kamu bukan?

Sebenarnya, apa sih yang jadi penyebab punggung bungkuk? Gimana sih cara memperbaiki punggung bungkuk yang benar? Ada gak sih alat penegak punggung yang bungkuk?

Maka dari itu yuk, simak penjelasan ini untuk menemukan informasi tentang pengertian, penyebab, gejala, dan terapi tulang punggung bungkuk.

Apa itu punggung bungkuk?

Punggung bungkuk adalah kondisi di mana tulang belakang memiliki tingkat kelengkungan melebihi batas normal. Orang yang punggungnya bungkuk seolah memiliki sebuah punuk di atas punggungnya.

Dalam dunia medis, punggung bungkuk dikenal dengan istilah kifosis (kyphosis) atau dalam bahasa Inggris adalah roundback.

Para orang tua atau lansia berusia 50 tahun ke atas terutama wanita sudah mulai memiliki punggung yang bungkuk. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kifosis menimpa para remaja atau paruh baya bahkan ada yang sejak lahir.

Jenis-jenis kifosis (punggung bungkuk)

Ternyata, kondisi badan bungkuk nggak cuman ada satu jenis lho, melainkan ada tiga jenis kifosis. Ketiga jenis kifosis tersebut adalah Postural kyphosisScheuermann’s kyphosis, dan Congenital kyphosis.

Nah berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga jenis punggung bungkuk:

1. Postural kyphosis

Jenis ini adalah jenis kifosis yang paling umum. Postural kyphosis biasanya berkembang sejak usia remaja. Postur yang buruk menyebabkan tulang belakang dan otot-otot sekitarnya berkembang secara tidak normal.

2. Scheuermann’s kyphosis

Selain jenis punggung bungkuk yang pertama, ada pula tipe kifosis kedua yang kerap dialami oleh remaja, yaitu Scheuermann’s kyphosis. Jenis ini berpotensi untuk menjadi lebih parah daripada postural kyphosis.

3. Congenital kyphosis

Congenital kyphosis adalah jenis kifosis bawaan sejak lahir. Perkembangan tulang belakang kurang baik sejak masih di dalam lahir. Orang yang terlahir dengan kifosis bawaan akan mengalami kondisi punggung yang lebih buruk seiring pertambahan usia.

Penyebab punggung bungkuk

Ada beberapa penyebab punggung menjadi bungkuk. Berikut ini adalah beberapa penyebab punggung bungkuk:

1. Usia yang semakin bertambah tua

Penyebab badan bungkuk yang paling umum adalah karena faktor usia. Usia yang semakin bertambah tua menyebabkan kelemahan tulang belakang, sehingga terjadi keretakan dan menimbulkan lengkungan lebih dari 50 derajat.

2. Postur tubuh yang buruk

Postur tubuh yang buruk dalam jangka panjang biasanya membuat orang memiliki punggung bungkuk sebelum usia 50 atau 60 tahun. misalnya : terlalu lama duduk dibangku dengan posisi kepala yang maju kedepan karena melihat laptop atau komputer, terlalu sering memakai hak tinggi.

3. Bentuk tulang belakang yang abnormal

Penyebab punggung bungkuk yang lain adalah karena bentuk tulang belakang yang tidak normal. Normalnya, bentuk tulang belakang menyerupai silinder namun tidak demikian pada penderita kifosis.

Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang memiliki bentuk tulang belakang abnormal, di antaranya:

  1. Malformasi sejak di dalam rahim
  2. Patah tulang
  3. Osteoporosis
  4. Penyakit Scheuermann
  5. Sindrom Ehlers-Danlon

Gejala badan bungkuk

Lalu, seperti apa sih tanda atau gejala punggung bungkuk? Gejala punggung bungkuk yang utama adalah tulang belakang yang melengkung ke depan, sehingga punggung membungkuk

Berikut ini adalah beberapa gejala punggung bungkuk lainnya:

  • Adanya benjolan di sekitar tulang belakang bagian atas
  • Bentuk bahu agak membulat
  • Sering mengalami kelelahan
  • Sering merasakan nyeri punggung
  • Tulang belakang terasa kaku

Kapan sebaiknya mengunjungi dokter?

Apabila Kamu telah mengalami salah satu gejala yang telah disebutkan, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter agar bisa segera mendiagnosis dan memberikan rekomendasi cara memperbaiki punggung bungkuk secara tepat.

Diagnosis kifosis

Dokter akan melakukan beberapa tindakan diagnosis untuk memastikan adanya kifosis. Tindakan diagnosis yang pertama kali akan dilakukan dokter adalah dengan menggali riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik.

Punggung pasien akan diperiksa secara fisik dengan cara meminta pasien membungkukan badan ke depan. Dokter juga akan meminta pasien untuk berbaring. Hal ini berguna untuk mendeteksi adanya lengkungan tidak normal.

Semakin tinggi tingkat keparahan punggung yang membungkuk, semakin mudah pula diagnosis dilakukan dengan cara ini karena cukup terlihat secara fisik. Inilah alasan mengapa kifosis ringan lebih sulit didiagnosis.

Tindakan diagnosis selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan cara rontgen, MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan uji fungsi paru-paru.

Komplikasi punggung bungkuk

Sebenarnya, punggung bungkuk tidak akan menimbulkan komplikasi serius jika masi berada pada tahap ringan. Kifosis ringan hanya menimbulkan rasa sedikit tidak nyaman tetapi jarang.

Komplikasi punggung bungkuk akan terjadi pada kasus yang lebih parah, seperti yang dibawah ini:

  • Nyeri punggung yang persisten
  • Sering mengalami kesemutan di kaki
  • Lengan dan kaki terasa mati rasa
  • Sulit bernapas atau napas menjadi pendek karena paru-paru tertekan
  • Sering buang air kecil atau bahasa awamnya ‘beser’ karena tidak bisa mengontrol kandung kemi
  • Masalah pencernaan karena saluran cerna tertekan
  • Masalah psikis seperti malu, tidak percaya diri, frustrasi dikucilkan, dan lainnya

Terapi tulang punggung bungkuk

Orang dengan badan bungkuk tingkat ringan tidak membutukan perawatan khusus. Cara memperbaiki punggung bungkuk pada tingkat ringan cukup menggunakan pengobatan non-operasi.

Pengobatan tanpa operasi untuk atasi punggung bungkuk adalah dengan menggunakan alat penegak punggung yang bungkuk dan beberapa latihan fisik agar postur tubuh menjadi lebih baik.

Alat yang digunakan untuk menegakkan punggung bungkuk adalah berupa penyangga punggung. Ini bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tulang belakang, sehingga badan memiliki postur tubuh yang baik.

Selain itu, pemberian obat AINS (Anti-Inflamasi Non Steroid) juga termasuk terapi tulang punggung bungkuk non-operasi yang berfungsi mengurangi rasa nyeri.

Pengobatan punggung bungkuk baru menempuh jalur operasi jika pasien memiliki kifosis tipe congenital kyphosis atau sudah mencoba semua pengobatan non-operasi tetapi tidak membuahkan hasil.